Assalamualaikum....
Kisah ini sy dapat dari Emel Yahoo..
Pada 18 Dzulhijjah, setelah melaksanakan haji terakhirnya (hajj al-wada) Nabi Muhammad s.a.w pergi meninggalkan Makkah menuju ke Madinah bersama kira², 70 ribu kaum Muslim dan kemudian berdiam pada satu tempat bemama Ghadir Khum (kini dekat dgn Juhfah) dan di tempat ini pula turun wahyu (lihat Tafsir Ath-Thabari, jilid 7, hal. 109; dan Tafsir al-Durr al-Mantsur karya Jalaluddin Suyuti, jilid 3, hal. 8).
Kemudian Rasulullah s.a.w berkhutbah:
"Puji²-an hanya milik Allah. Kami memohon pertolongan, dan keyakinan, serta kepada-Nyalah kami beriman. Kami mohon perlindungan kepada-Nya dari kejahatan jiwa² kita dan dosa² perbuatan kita. Sesungguhnya tiada petunjuk bagi seseorang yang telah Allah sesatkan, dan tiada seorang pun yang sesat setelah Allah beri petunjuk baginya."
"Hai, kaum Muslimin! ketahuilah bahwa Jibril sering datang padaku membawa perintah dari Allah, yang Maha Pemurah, bahawa aku harus berhenti di tempat ini dan memberitahukan kepada kalian suatu hal. Lihatlah! Se-akan² waktu semakin dekat saat aku akan dipanggil (oleh Allah) dan aku akan menyambut panggilannya."
"Hai, kaum Muslimin! Apakah kalian bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah hamba serta utusan-Nya. Syurga adalah benar, Neraka adalah benar, Kematian adalah benar, Kebangkitan pun benar, dan ‘hari itu pasti akan tiba, dan Allah akan membangkitkan manusia dari kuburnya?"
Mereka menjawab: "Ya, kami meyakininya."
la melanjutkan: "Hai, kaum Muslimin! Apakah kalian mendengar jelas suaraku?"
Mereka menjawab: "Ya."
Rasul berkata: "Dengarlah! Aku tinggalkan bagi kalian 2 hal. Paling berharga dan simbol penting yang jika kalian setia pada keduanya, kalian tidak akan pernah tersesat sepeninggalku. Salah satunya memiliki nilai yang lebih tinggi dari yang lain."
Orang-orang bertanya: "Ya, Rasulullah, apakah dua hal yang amat berharga itu?"
Rasulullah menjawab: "Salah satunya adalah kitab Allah dan lainnya adalah Itrah Ahlulbaitku (keluargaku) . Ber-hati²-lah kalian dalam memperlakukan mereka ketika aku sudah tidak berada di antara kalian, karena, Allah, Yang Maha Pengasih, telah memberitahukan ku bahwa dua hal. ini (Quran dan Ahlulbaitku) tidak akan berpisah satu sama lain hingga mereka bertemu denganku di telaga (al-Kautsar) . Aku peringatkan kalian, atas nama Allah mengenai Ahlulbaitku. Aku peringatkan kalian atas nama Allah, mengenai Ahlulbaitku. Sekali lagi! Aku peringatkan kalian, atas nama Allah tentang Ahlulbaitku!"
"Dengarlah! Aku adalah penghulu syurga dan aku akan menjadi saksi atas kalian maka berhati-hatilah kalian memperlakukan dua hal yang sangat berharga itu sepeninggalanku. Janganlah kalian mendahului mereka karena kalian akan binasa, dan jangan pula engkau jauh dari mereka karena kalian akan binasa!"
"Hai, kaum Muslimin! Tahukah kalian bahwa aku memiliki hak atas kalian lebih daripada diri kalian sendiri?"
Orang-orang berseru: "Ya, Rasulullah."
Lalu Rasul mengulangi: "Hai, kaum Muslimin? Bukankah aku memiliki hak atas kaum beriman lebih dari ada diri mereka sendiri?"
Mereka berkata lagi: "Ya, Rasulullah."
Kemudian Rasul berkata: "Hai Kaum Muslimin! Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan aku adalah Maula semua orang² beriman."
Lalu ia merengkuh tangan Ali dan mengangkatnya ke atas. la berseru: "Barang siapa mengangkatku sebagai Maula maka Ali adalah Maulanya pula (ia mengulang sampai tiga kali). Ya, Allah! Cintailah orang yang mencintainya dan musuhilah orang² yang memusuhinya. Bantulah orang² yang membantunya. Selamatkanlah orang² yang menyelamatkannya, dan jagalah kebenaran dalam dirinya ke mana pun ia berpaling! (artinya, jadikan ia pusat kebenaran)."
"Ali adalah putra Abu Thalib, saudaraku, washi-ku, dan penggantiku (khalifah) dan pemimpin sesudahku. Kedudukannya bagiku bagaikan kedudukan Harun bagi Musa, hanya saja tidak ada Nabi setelahku. la adalah pemimpin kalian setelah Allah dan Utusan-Nya."
"Hai, kaum Muslimin! Sesungguhnya Allah telah menunjuk dia menjadi pemimpin kalian. Ketaatan padanya wajib bagi seluruh kaum Muhajirin dan kaum Anshar dan orang² yang mengikuti mereka dalam kebaikan dan penduduk kota dan kaum pengembara, orang² Arab dari orang² bukan Arab, para majikan dan budak, orang² tua dan muda, besar dan kecil, putih dan hitam."
"Perintahnya harus kalian taati, dan kata²nya mengikat serta perintahnya menjadi kewajiban bagi setiap orang yang meyakini Tuhan yang satu. Terkutuklah orang² yang tidak mematuhinya, dan terpujilah orang² yang mengikutinya, dan orang² yang percaya kepadanya adalah se-benar²nya orang beriman. Wilayahnya (keyakinan kepada kepemimpinannya) telah Allah, Yang Maha kuasa dan Maha tinggi, wajibkan."
"Hai kaum Muslimin, pelajarilah Quran! Terapkanlah ayat² yang jelas maknanya bagi kalian dan janganlah kalian mengira-ngira ayat² yang bermakna ganda ! Karena, Demi Allah, tiada seorang pun yang dapat menjelaskan ayat-ayat secara benar akan makna serta peringatannya kecuali aku dan lelaki ini (Ali), yang telah aku angkat tangannya ini di hadapan diriku sendiri."
"Hai kaum Muslimin, inilah terakhir kalinya aku berdiri di mimbar ini. Oleh karenanya, dengarkan aku dan taatilah dan serahkan diri kalian kepada kehendak Allah. Sesungguhnya Allah adalah Tuhan kalian. Setelah Allah, Rasulnya, Muhammad yang sedang berbicara kepada kalian, adalah pemimpin kalian. Selanjutnya sepeninggalku, Ali adalah pemimpin kalian dan Imam kalian atas perintah Allah. Kemudian setelahnya kepemimpinan akan dilanjutkan oleh orang² yang terpilih dalam keluargaku hingga kalian bertemu Allah dan Rasulnya."
"Lihatlah, sesungguhnya, kalian akan menemui Tuhanmu dan ia akan bertanya tentang perbuatan kalian. Hati-hatilah! Janganlah kalian berpaling sepeninggalku, saling menikam dari belakang! Perhatikanlah! Adalah wajib bagi orang² yang hadir saat ini untuk menyampaikan apa yang aku katakan kepada mereka yang tidak hadir karena orang² yang terpelajar akan lebih memahami hal ini daripada beberapa orang yang hadir dari saat ini. Dengarlah! Sudahkah aku sampaikan ayat Allah kepada kalian? Sudahkah aku sampaikan pesan Allah kepada kalian?"
Semua orang menjawab, "Ya."
Kemudian Nabi Muhammad s.a.w berkata, "Ya, Allah, saksikanlah."
(Hadits tersebut terdapat dalam kitab tafsir Ibnu Katsir, jilid 4, hal.329; kitab tafsir Asy-Syaukani, jilid 5, hal.189; dan kitab tafsir Alusi, jilid 28, hal.37.)
Kisah ini sy dapat dari Emel Yahoo..
■ ■ ■ ■ ■
Laluan dari Makkah ke Madinah |
Kemudian Rasulullah s.a.w berkhutbah:
"Puji²-an hanya milik Allah. Kami memohon pertolongan, dan keyakinan, serta kepada-Nyalah kami beriman. Kami mohon perlindungan kepada-Nya dari kejahatan jiwa² kita dan dosa² perbuatan kita. Sesungguhnya tiada petunjuk bagi seseorang yang telah Allah sesatkan, dan tiada seorang pun yang sesat setelah Allah beri petunjuk baginya."
"Hai, kaum Muslimin! ketahuilah bahwa Jibril sering datang padaku membawa perintah dari Allah, yang Maha Pemurah, bahawa aku harus berhenti di tempat ini dan memberitahukan kepada kalian suatu hal. Lihatlah! Se-akan² waktu semakin dekat saat aku akan dipanggil (oleh Allah) dan aku akan menyambut panggilannya."
"Hai, kaum Muslimin! Apakah kalian bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah hamba serta utusan-Nya. Syurga adalah benar, Neraka adalah benar, Kematian adalah benar, Kebangkitan pun benar, dan ‘hari itu pasti akan tiba, dan Allah akan membangkitkan manusia dari kuburnya?"
Mereka menjawab: "Ya, kami meyakininya."
la melanjutkan: "Hai, kaum Muslimin! Apakah kalian mendengar jelas suaraku?"
Mereka menjawab: "Ya."
Rasul berkata: "Dengarlah! Aku tinggalkan bagi kalian 2 hal. Paling berharga dan simbol penting yang jika kalian setia pada keduanya, kalian tidak akan pernah tersesat sepeninggalku. Salah satunya memiliki nilai yang lebih tinggi dari yang lain."
Orang-orang bertanya: "Ya, Rasulullah, apakah dua hal yang amat berharga itu?"
Rasulullah menjawab: "Salah satunya adalah kitab Allah dan lainnya adalah Itrah Ahlulbaitku (keluargaku) . Ber-hati²-lah kalian dalam memperlakukan mereka ketika aku sudah tidak berada di antara kalian, karena, Allah, Yang Maha Pengasih, telah memberitahukan ku bahwa dua hal. ini (Quran dan Ahlulbaitku) tidak akan berpisah satu sama lain hingga mereka bertemu denganku di telaga (al-Kautsar) . Aku peringatkan kalian, atas nama Allah mengenai Ahlulbaitku. Aku peringatkan kalian atas nama Allah, mengenai Ahlulbaitku. Sekali lagi! Aku peringatkan kalian, atas nama Allah tentang Ahlulbaitku!"
"Dengarlah! Aku adalah penghulu syurga dan aku akan menjadi saksi atas kalian maka berhati-hatilah kalian memperlakukan dua hal yang sangat berharga itu sepeninggalanku. Janganlah kalian mendahului mereka karena kalian akan binasa, dan jangan pula engkau jauh dari mereka karena kalian akan binasa!"
"Hai, kaum Muslimin! Tahukah kalian bahwa aku memiliki hak atas kalian lebih daripada diri kalian sendiri?"
Orang-orang berseru: "Ya, Rasulullah."
Lalu Rasul mengulangi: "Hai, kaum Muslimin? Bukankah aku memiliki hak atas kaum beriman lebih dari ada diri mereka sendiri?"
Mereka berkata lagi: "Ya, Rasulullah."
Kemudian Rasul berkata: "Hai Kaum Muslimin! Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan aku adalah Maula semua orang² beriman."
Lalu ia merengkuh tangan Ali dan mengangkatnya ke atas. la berseru: "Barang siapa mengangkatku sebagai Maula maka Ali adalah Maulanya pula (ia mengulang sampai tiga kali). Ya, Allah! Cintailah orang yang mencintainya dan musuhilah orang² yang memusuhinya. Bantulah orang² yang membantunya. Selamatkanlah orang² yang menyelamatkannya, dan jagalah kebenaran dalam dirinya ke mana pun ia berpaling! (artinya, jadikan ia pusat kebenaran)."
"Ali adalah putra Abu Thalib, saudaraku, washi-ku, dan penggantiku (khalifah) dan pemimpin sesudahku. Kedudukannya bagiku bagaikan kedudukan Harun bagi Musa, hanya saja tidak ada Nabi setelahku. la adalah pemimpin kalian setelah Allah dan Utusan-Nya."
"Hai, kaum Muslimin! Sesungguhnya Allah telah menunjuk dia menjadi pemimpin kalian. Ketaatan padanya wajib bagi seluruh kaum Muhajirin dan kaum Anshar dan orang² yang mengikuti mereka dalam kebaikan dan penduduk kota dan kaum pengembara, orang² Arab dari orang² bukan Arab, para majikan dan budak, orang² tua dan muda, besar dan kecil, putih dan hitam."
"Perintahnya harus kalian taati, dan kata²nya mengikat serta perintahnya menjadi kewajiban bagi setiap orang yang meyakini Tuhan yang satu. Terkutuklah orang² yang tidak mematuhinya, dan terpujilah orang² yang mengikutinya, dan orang² yang percaya kepadanya adalah se-benar²nya orang beriman. Wilayahnya (keyakinan kepada kepemimpinannya) telah Allah, Yang Maha kuasa dan Maha tinggi, wajibkan."
"Hai kaum Muslimin, pelajarilah Quran! Terapkanlah ayat² yang jelas maknanya bagi kalian dan janganlah kalian mengira-ngira ayat² yang bermakna ganda ! Karena, Demi Allah, tiada seorang pun yang dapat menjelaskan ayat-ayat secara benar akan makna serta peringatannya kecuali aku dan lelaki ini (Ali), yang telah aku angkat tangannya ini di hadapan diriku sendiri."
"Hai kaum Muslimin, inilah terakhir kalinya aku berdiri di mimbar ini. Oleh karenanya, dengarkan aku dan taatilah dan serahkan diri kalian kepada kehendak Allah. Sesungguhnya Allah adalah Tuhan kalian. Setelah Allah, Rasulnya, Muhammad yang sedang berbicara kepada kalian, adalah pemimpin kalian. Selanjutnya sepeninggalku, Ali adalah pemimpin kalian dan Imam kalian atas perintah Allah. Kemudian setelahnya kepemimpinan akan dilanjutkan oleh orang² yang terpilih dalam keluargaku hingga kalian bertemu Allah dan Rasulnya."
"Lihatlah, sesungguhnya, kalian akan menemui Tuhanmu dan ia akan bertanya tentang perbuatan kalian. Hati-hatilah! Janganlah kalian berpaling sepeninggalku, saling menikam dari belakang! Perhatikanlah! Adalah wajib bagi orang² yang hadir saat ini untuk menyampaikan apa yang aku katakan kepada mereka yang tidak hadir karena orang² yang terpelajar akan lebih memahami hal ini daripada beberapa orang yang hadir dari saat ini. Dengarlah! Sudahkah aku sampaikan ayat Allah kepada kalian? Sudahkah aku sampaikan pesan Allah kepada kalian?"
Semua orang menjawab, "Ya."
Kemudian Nabi Muhammad s.a.w berkata, "Ya, Allah, saksikanlah."
(Hadits tersebut terdapat dalam kitab tafsir Ibnu Katsir, jilid 4, hal.329; kitab tafsir Asy-Syaukani, jilid 5, hal.189; dan kitab tafsir Alusi, jilid 28, hal.37.)
■ ■ ■ ■ ■
- Dipetik dari Ladang Lautan Samudera Maya-
No comments:
Post a Comment