Saturday, January 14, 2017

Perintah Sembahlah Allah

Dengan Nama Mu,
Tiada daya dan upaya untukku menulis melainkan dengan izinMu....

Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan manusia, Raja manusia, Sembahan manusia, dari kejahatan syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia"
[Al-Qur-An,114:1-6]

Allah (Pencipta Manusia, Raja Manusia, Sembahan Manusia) telah memerintahkan / mengarahkan kamu yang diciptakan olehNya untuk menyembah DIA. Perintah/Arahan itu ada ditulis di dalam Kitab Al Qur An.


Allah telah memanggil manusia untuk menyembahNya:
"Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa".
[Al-Qur-An, surath 2, ayat 21]
*Sembahlah Allah agar kamu mendapat takwa*

Nabi Musa memberitahu kepada kaum Bani Israil agar sembahlah Allah:
"...Sesungguhnya ALLAH, Tuhanku dan Tuhanmu kerana itu sembahlah DIA.
Inilah jalan yang lurus"
[Al-Qur-An, surath 3, ayat 51]

Allah memperingatkan manusia lagi dalam ayat berikut, sembahlah Allah:
"Sembahlah ALLAH dan janganlah kamu mempersekutukanNya dengan sesuatupun, dan berbuat baiklah kepada dua orang ibubapa, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya ALLAH tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri",
[Al-Qur-An, surath 4, ayat 36]

Nabi 'Isa Al-Masih menyuruh kaum Bani Israil untuk sembah Allah:
"Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya ALLAH ialah Al-Masih putera Maryam”, padahal Al-Masih(sendiri) berkata: “Hai Bani Israil, sembahlah ALLAH, Tuhanku dan Tuhanmu” Sesungguhnya orang yang mempersekutukan ALLAH, maka pasti ALLAH mengharamkan kepadanya Syurga, dan tempatnya ialah Neraka. Tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun".
[Al-Qur-An, surath 5, ayat 72]

Allah bertanya kepada Nabi 'Isa dan Nabi 'Isa menjawab:
"Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang ENGKAU perintahkan kepadaku (mengatakan)nya iaitu: "Sembahlah ALLAH, Tuhanku dan Tuhanmu", dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah ENGKAU wafatkan (angkat) aku, ENGKAU lah yang mengawasi mereka, dan ENGKAU adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu".
[Al-Qur-An, Surath 5, ayat 117]

Rasulullah memberitahu tentang Allah:
"DIA Pencipta langit dan bumi. Bagaimana DIA mempunyai anak? Padahal DIA tidak mempunyai isteri. DIA menciptakan segala sesuatu; dan DIA mengetahui segala sesuatu. (Yang memiliki sifat-sifat yang) demikian itu ialah Allah Tuhan kamu. Tidak ada Tuhan selain DIA; Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah DIA dan DIA adalah Pemelihara segala sesuatu".
[Al-Qur-An, Surath 6, ayat 101-102]

Rasulullah memberitahu tentang perintah Allah kepadanya:
Katakanlah: "Tuhanku menyuruh menjalankan keadilan", dan (katakanlah): "Luruskanlah muka (diri)mu di setiap sholath dan sembahlah ALLAH dengan mengikhlaskan ketaatanmu kepadaNya. Sebagaimana DIA telah menciptakan kamu pada permulaan (demikian pulalah) kamu akan kembali kepadaNya"
[Al-Qur-An, Surath 7, ayat 29]

Nabi Nuh menyuruh kaumnya sembah Allah:
"Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu dia berkata: 'Wahai kaumku sembahlah ALLAH, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu selainNya. Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Allah), aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar (Qiyamat)' ".
[Al-Qur-An, Surath 7, ayat 59]

Nabi Hud menyuruh kaumnya sembah Allah:
"dan [Kami telah mengutus] kepada kaum 'Aad saudara mereka, Hud. dia berkata: 'Hai kaumku, sembahlah ALLAH, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selainNya. Maka mengapa kamu tidak bertakwa kepadaNya?' "
[Al-Qur-An, Surath 7, ayat 65]

Nabi Shaleh menyuruh kaumnya sembah Allah:
"dan [Kami telah mengutus] kepada kaum Tsamud saudara mereka, Shaleh. dia berkata: 'Hai kaumku, sembahlah ALLAH, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selainNya. Sesungguhnya telah datang bukti yang nyata kepadamu dari Tuhanmu. Unta betina ALLAH ini menjadi tanda bagimu, maka biarkanlah ia makan di bumi ALLAH dan janganlah kamu mengganggunya, dengan gangguan apapun, (yang kerananya) kamu akan ditimpa seksaan yang pedih' "
[Al-Qur-An, Surath 7, ayat 73]

Nabi Syu'aib menyuruh kaumnya sembah Allah:
"dan [Kami telah mengutus] kepada penduduk Mad-yan saudara mereka, Syu'aib. Dia[Syu’aib] berkata: 'Hai kaumku, sembahlah ALLAH, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selainNya. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Maka sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi manusia barang-barang takaran dan timbangannya, dan janganlah kamu membuat kerosakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika betul-betul kamu, orang-orang yang beriman' ".
[Al-Qur-An, Surath 7, ayat 85]

Rasulullah beritahu tentang Tuhan manusia yg sebenar ialah Allah:
"Sesungguhnya, Tuhan kamu ialah ALLAH Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari, kemudian DIA bersemayam di atas 'Arsy untuk mengatur segala urusan. Tiada seorangpun yang akan memberi syafa'at kecuali sesudah ada izinNya. (Dzat) yang demikian itulah ALLAH, Tuhan kamu, maka sembahlah DIA. Maka, apakah kamu tidak mengambil pelajaran?"
[Al-Qur-An, Surath 10, ayat 3]

Nabi Hud menyuruh kaumnya sembah Allah:
"dan kepada kaum ‘Aad (Kami utus) saudara mereka, Hud, dia berkata: 'Hai kaumku, sembahlah ALLAH, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain DIA. Kamu hanyalah mengada-adakan saja. Hai kaumku, aku tidak meminta upah kepadamu bagi seruanku ini. Upahku tidak lain hanyalah dari ALLAH yang telah menciptakanku. Maka tidakkah kamu memikirkan(nya)?', dan (dia berkata): “Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertaubatlah kepadaNya, nescaya DIA menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan DIA akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa' "
[Al-Qur-An, Surath 11, ayat 50-52]

Nabi Shaleh menyuruh kaumnya sembah Allah:
"dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata: 'Hai kaumku, sembahlah ALLAH, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain DIA. DIA telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, kerana itu mohonlah ampunanNya, kemudian bertaubatlah kepadaNya. Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmatNya) lagi memperkenankan (doa-doa hambaNya)' "
[Al-Qur-An, Surath 11, ayat 61]

Nabi Syu'aib menyuruh kaumnya sembah Allah:
"dan kepada (penduduk) Mad-yan (Kami utus) saudara mereka, Syu’aib. dia berkata: 'Hai kaumku, sembahlah ALLAH, sekali-kali tiada Tuhan bagimu selain DIA, dan janganlah kamu kurangi takaran dan timbangan, sesungguhnya aku melihat kamu dalam keadaan yang baik (mampu) dan sesungguhnya aku khuatir terhadapmu akan azab hari yang membinasakan (Qiyamat)', dan Syu’aib berkata: 'Hai kaumku, cukupkanlah takaran dan timbangan dengan adil, dan janganlah kamu merugikan manusia terhadap hak-hak mereka dan janganlah kamu membuat kejahatan di muka bumi dengan membuat kerosakan. Sisa (keuntungan) dari ALLAH adalah lebih baik bagimu jika kamu orang-orang yang beriman, dan aku bukanlah seorang penjaga atas dirimu' "
[Al-Qur-An, Surath 11, ayat 84-86]

Rasulullah suruh sembah Allah:
"dan kepunyaan ALLAH lah apa yang ghaib di langit dan di bumi dan kepadaNya lah dikembalikan urusan-urusan semuanya, maka sembahlah DIA, dan bertawakkallah kepadaNya, dan sekali-kali Tuhanmu tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan".
[Al-Qur-An, Surath 11, ayat 123]

Lagi, Rasulullah suruh sembah Allah:
"dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal)".
[Al-Qur-An, Surath 15, ayat 99]

Lagi, Rasulullah suruh sembah Allah:
"dan sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): 'Sembahlah ALLAH (saja), dan jauhilah Thaghut itu', maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh ALLAH dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (Rasul-rasul)".
[Al-Qur-An, Surath 16, ayat 36]

Lagi, Rasulullah suruh sembah Allah:
"Sesungguhnya ALLAH adalah Tuhanku dan Tuhanmu. Maka sembahlah DIA oleh kamu sekalian. Ini adalah jalan yang lurus".
[Al-Qur-An, Surath 19, ayat36]

Lagi, Rasulullah suruh sembah Allah:
"Tuhan (yang menguasai) langit dan bumi dan apa-apa yang ada di antara keduannya, maka sembahlah DIA dan berteguh hatilah dalam beribadat kepadaNya. Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan DIA (yang patut disembah)?"
[Al-Qur-An, Surath 19, ayat 65]

Allah menyuruh Nabi Musa menyembah DIA:
"Apakah telah sampai kepadamu kisah Musa? Ketika dia (yakni Musa) melihat api, lalu berkatalah dia kepada keluarganya: "Tinggallah kamu (di sini), sesungguhnya aku melihat api, mudah-mudahan aku dapat membawa sedikit daripadanya kepadamu atau aku akan mendapat petunjuk di tempat api itu" Maka ketika dia datang ke tempat api itu, dia dipanggil: "Hai Musa! Sesungguhnya AKU inilah Tuhanmu, maka tanggalkanlah kedua terompahmu. Sesungguhnya kamu berada di lembah yang suci, Thuwa, dan AKU telah memilih kamu, maka dengarkanlah apa yang akan diwahyukan (kepadamu). Sesungguhnya AKU ini adalah ALLAH, tidak ada Tuhan (yang haq) selain AKU, maka sembahlah AKU dan dirikanlah sholath untuk mengingat AKU. Sesungguhnya Hari Qiyamat itu akan datang, AKU merahsiakan (waktunya) agar supaya tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang dia usahakan. Maka sekali-kali janganlah kamu dipalingkan daripadanya oleh orang yang tidak beriman kepadanya dan oleh orang yang mengikuti hawa nafsunya, yang menyebabkan kamu jadi binasa"
[Al-Qur-An, Surath 20, ayat 9-16]

Allah perintah manusia, sembahlah DIA:
"dan Kami tidak mengutus seorang Rasulpun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya: 'Bahawasanya tidak ada Tuhan (yang haq) melainkan AKU, maka sembahlah olehmu sekalian akan AKU' "
[Al-Qur-An, Surath 21, ayat 25]

Lagi, Allah perintah manusia, sembahlah DIA:
"Sesungguhnya (agama tauhid) ini adalah agama kamu semua; agama yang satu dan AKU adalah Tuhanmu, maka sembahlah AKU".
[Al-Qur-An, Surath 21, ayat 92]

Lagi, Rasulullah suruh sembah Allah:
"Hai orang-orang yang beriman, rukuklah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan".
[Al-Qur-An, Surath 22, ayat 77]

Nabi Nuh perintah kaumnya, sembahlah Allah:
"dan Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, lalu dia berkata: "Hai kaumku, sembahlah oleh kamu ALLAH, (kerana) sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain DIA. Maka mengapa kamu tidak bertakwa (kepadaNya)?"
[Al-Qur-An, Surath 23, ayat 23]

Lagi, Rasulullah suruh sembah Allah:
"Lalu Kami utus kepada mereka, seorang Rasul dari kalangan mereka sendiri (yang berkata): 'Sembahlah ALLAH oleh kamu sekalian, sekali-kali tidak ada Tuhan selain daripadaNya. Maka mengapa kamu tidak bertakwa (kepadaNya)' "
[Al-Qur-An, Surath 23, ayat 32]

Nabi Shaleh perintah kaumnya, sembahlah Allah:
"dan sesungguhnya Kami telah mengutus kepada (kaum) Tsamud saudara mereka Shaleh (yang berseru): 'Sembahlah ALLAH" tetapi tiba-tiba mereka (jadi) dua golongan yang bermusuhan' ".
[Al-Qur-An, Surath 27, ayat 45]

Nabi Ibrahim perintah kaumnya, sembahlah Allah:
"Dan (ingatlah) Ibrahim, ketika dia berkata kepada kaumnya: 'Sembahlah olehmu ALLAH dan bertakwalah kepadaNya. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui' ".
[Al-Qur-An, Surath 29, ayat 16]

Lagi, Rasulullah suruh sembah Allah:
"Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain ALLAH itu adalah berhala, dan kamu membuat dusta. Sesungguhnya yang kamu sembah selain ALLAH itu tidak mampu memberikan rezeki kepadamu. Maka mintalah rezeki itu di sisi ALLAH, dan sembahlah DIA dan bersyukurlah kepadaNya. Hanya kepadaNya lah kamu akan dikembalikan".
[Al-Qur-An, Surath 29, ayat 17]

Nabi Syu'aib perintah kaumnya, sembahlah Allah:
"Dan (Kami telah mengutus) kepada penduduk Madyan, saudara mereka Syu'aib, maka dia berkata: 'Hai kaumku, sembahlah olehmu ALLAH, harapkanlah (pahala) hari akhir, dan jangan kamu berkeliaran di muka bumi berbuat kerosakan' Maka mereka mendustakan Syu'aib, lalu mereka ditimpa gempa yang dahsyat, dan jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat-tempat tinggal mereka".
[Al-Qur-An, Surath 29, ayat 36-37]

Lagi, Allah perintah manusia, sembahlah DIA:
"Hai hamba-hamba KU yang beriman, sesungguhnya bumi KU luas, maka sembahlah AKU saja".
[Al-Qur-An, Surath 29, ayat 56]

Lagi, Allah perintah manusia, sembahlah DIA:
"Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu Kitab (yakni Al-Qur-An) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah ALLAH dengan memurnikan ketaatan kepadaNya".
[Al-Qur-An, Surath 39, ayat 2]

Lagi, Allah perintah manusia, sembahlah DIA sahaja:
"Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu: "Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), nescaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi. Kerana itu, maka hendaklah ALLAH saja kamu sembah dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur"
[Al-Qur-An, Surath 39, ayat 65-66]

Lagi, Allah perintah manusia, sembahlah DIA:
"Maka sembahlah ALLAH dengan memurnikan ibadat kepadaNya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukai(nya)".
[Al-Qur-An, Surath 40, ayat 14]

Lagi, Rasulullah suruh sembah Allah:
"DIA lah Yang hidup kekal, tiada Tuhan melainkan DIA; maka sembahlah DIA dengan memurnikan ibadat kepadaNya. Segala puji bagi ALLAH Tuhan semesta alam".
[Al-Qur-An, Surath 40, ayat 65]

Rasulullah dilarang menyembah tuhan lain selain Allah:
"Katakanlah (ya ﷴ): "Sesungguhnya aku dilarang menyembah sembahan yang kamu sembah selain Allah setelah datang kepadaku keterangan-keterangan dari Tuhanku; dan aku diperintahkan supaya tunduk patuh kepada Tuhan semesta alam. DIA lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setitis air mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami(nya). DIA lah yang menghidupkan dan mematikan, maka apabila Dia menetapkan sesuatu urusan, Dia hanya berkata kepadanya: "Jadilah", maka jadilah ia"
[Al-Qur-An, Surath 40, ayat 66-68]

Nabi 'Isa menyuruh kaumya sembah Allah:
"Dan tatkala Isa datang membawa keterangan, dia berkata: "Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa hikmat dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang kamu berselisih tentangnya, maka bertakwalah kepada ALLAH dan taatlah (kepada)ku. Sesungguhnya ALLAH, DIA lah Tuhanku dan Tuhan kamu. Maka sembahlah DIA. Ini adalah jalan yang lurus"
[Al-Qur-An, Surath 43, ayat 63-64]

Perintah untuk sembah Allah:
"Maka bersujudlah kepada ALLAH dan sembahlah (DIA)".
[Al-Qur-An, Surath 53, ayat 62]

Nabi Nuh memberi peringatan kpd kaumnya untuk sembah Allah:
"Nuh berkata: "Hai kaumku, sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang menjelaskan kepada kamu, (iaitu) sembahlah olehmu ALLAH, bertakwalah kepadaNya dan taatlah kepadaku, nescaya ALLAH akan mengampuni sebagian dosa-dosamu dan menangguhkan kamu sampai kepada waktu yang ditentukan. Sesungguhnya, ketetapan ALLAH apabila telah datang tidak dapat ditangguhkan, kalau kamu mengetahui" [71:2-4]

Katakanlah:
"Hai orang-orang yang kafir.
aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah dan
kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah, dan
aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, dan
kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.
Untukmulah agamamu, dan untukkulah, agamaku"
[Al-Qur-An, 109:1-6]

SEMBAHLAH ALLAH

Bagaimana cara menyembah Allah?
Apa yang hendak dipersembahkan kepada Allah?

Bersambung....

Astaghfirullah... Alhamdullillah... WOLLOHUA'LAM...

Sunday, January 1, 2017

Kisah Rekayasa: Menuju Jalan Mim - Part 17: DIAlah AHAD (Part AKHIR)

Kisah Rekayasa: Menuju Jalan Mim - Part 17 : Dia-lah AHAD

DENGAN NAMA MU (BISMILLAH), tertulislah...
       Jauhnya (lamanya) perjalanan belum tentu akan menemukan kamu dengan sesuatu yg diinginkan kerana takdir telah ditetapkan dan ditentukan sejak azali lagi (kehendak Allah) ke atas diri kamu walaupun kamu berusaha sehabis daya dan upaya. Pernahkah kamu bertanya kepada diri kamu? Kenapa kamu masih gagal setelah kamu berusaha? Ya... itulah TAKDIRmu. Maka, percaya dan yakinlah, itulah TAKDIRmu. Namun, dalam setiap perjalanan ada pengajarannya, ada pengalamanya, ada sesuatu yg tidak kamu inginkan tetapi itulah yg harus difahami, itulah yg dikehendaki Allah berlaku ke atas diri kamu. Untuk apa? Untuk diambil pengajaran yg ada di dalamnya. Itu juga adalah REZEKI. Rezeki untuk menjadikan kamu seorang diri yang mengerti. Hakikat sebuah perjalanan (kehidupan) adalah hanya untuk KEMBALI KEPADA ALLAH. Tetapi bilakah saat pengertian tentang hakikat itu akan tiba di hadapan pintu kehidupanmu? Apakah ianya telah menanti sekian lama di hadapan pintu kehidupanmu cuma kamu sahaja yg tidak menyedarinya? Menunggu pintu hati di buka? Sudahkah diri bersedia untuk dikembalikan kepada Allah? Bagaimana? Lihatlah air yang mengalir ke dalam lubang seperti gambar


Ke manakah air itu kembali? Bagaimana pula dengan pernyataan 'SEMUANYA AKAN KEMBALI KEPADA ALLAH'? Semuanya.... Semuanya....

... dipetik dari Kisah Rekayasa: Menuju Jalan Mim - Part 16...

Ouh tuhanku…
Izinkanlah aku berjalan lagi…
Untuk terus mencari...
Apa yg ada di dalam kehidupan ini...
Agar diri ini...
Lebih mengerti dan memahami...
Apa sebenarnya yg telah terjadi...
Di alam diri ini...

Apakah kisah yg seterusnya dalam perjalanan menuju Jalan Mim ini?

- bersambung...


60. Azan Membawa Sy Kepada 'Qul Huwa Allah Hu AHAD'
       Mencari. Itulah yang pasti berlaku di dalam sebuah kehidupan yang sementara ini. Apa yang dicari? Jawapannya ada pada pengalaman yg dilalui oleh masing². Banyak yg dicari. Dengarkanlah perbualan manusia, apa yg mereka cari? Ada yg mencari pekerjaan, mencari maklumat, rezeki dan sebagainya lagi. Terkadang, manusia disuruh / diarahkan / diperintahkan untuk mencari. Cari itu, cari ini, namun, apakah yang sebenarnya yg perlu dicari?
       Setelah aku mendengar Azan melaungkan  ‘Allah Hu Akbar’, aku mencari maknanya dan di dalam bahasaku, maknanya ‘Allah Maha Besar’. Lalu ku berkata kepada diriku, Apakah Allah ini? Siapakah Allah ini? Aku tidak tahu. Aku ingin tahu, ingin kenal. Aku cari maklumat / pengetahuan tentang Allah Maha Besar. Terdengar suara berkata, 'CARIlah...'. Aku bertanya, 'Apa yg hendak diCARI?' Suara berkata, CARIlah, Allahmu, Rabbmu, Ilahimu.

CARI - Carilah Allahmu, Rahsiamu(di dalam hatimu), Imanmu 

Lalu ku berjalan, mencari apa yang perlu dicari. Perjalanan ini terasa sungguh panjang. Namun setelah melaluinya, ianya terasa seperti sekejap sahaja melaluinya kerana ianya dekat di hati. Agaknya inilah yang dikatakan ‘Dunia ini hanya sementara sahaja’.

'Allah berfirman: "Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui" '
[S23:A114]

Pelbagai maklumat / pengetahuan telah ditemui di dunia ini. Apakah perkara sebenar yg perlu diketahui? Ada yg masih diingati, ada yg telah dilupai. Tetapi kuasa siapa yg mengingatkan, yg melupakan?

Ayat mana saja yang Kami nasakhkan, atau Kami jadikan (manusia) lupa kepadanya. Kami datangkan yang lebih baik daripadanya atau yang sebanding dengannya. Tiadakah kamu mengetahui bahwa sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu?
[S2:A106]

Perjalanan yg lalu telah membawaku kepada maklumat tentang Allah Maha BESAR, Allah Maha KUASA, Allah Maha ASA, Allah Maha Tunggal dan seterusnya pula tentang Allah Maha ESA (sehingga perjalanan setakat ini). Setelah ku amati, perkara sebenar yg perlu ku ketahui adalah tentang Allah kerana telah diberitahu kepadaku bahawa aku akan kembali kepada Allah. Bagaimana? Aku tidak pasti akhirnya nanti.

"Allah mengazab siapa yang dikehendakiNya dan memberi rahmat kepada siapa yang dikehendakiNya, dan hanya kepadaNya lah kamu akan dikembalikan".
[S29:A21]

      Dahulunya, kitab Al Qur An tidaklah kubaca dikeranakan aku sendiri pun tidak tahu kerana apa. Malas? Tidak faham bahasa Arab? Aku sendiri tidak tahu. Kenapa aku baca? Aku sendiripun tidak tahu. Apabila aku mula baca terjemahannya, rupanya terlalu banyak maklumat yang ada di dalamnya. Bila dibaca, dapatlah sedikit maklumat tentang apa yg perlu dibuat. Juga, telah ku temui ayat "Allah Hu AHAD (Bahasa Arab), Allah, Dia-lah Maha ESA (Bahasa Melayu) dalam Surat Al Ikhlas (Al Qur An). Bolehlah, aku katakan bahawa Azan telah membawaku kepada ayat ‘Qul Huwallah Hu Ahad’ kerana dari mendengar Azanlah, perjalananku ini bermula.

AHAD (B.Arab) = ESA (B.Melayu).
 
ESA = "Engkau-lah Sesungguhnya Allah"
ESA = "Engkau-lah Satu-satunya (tunggal) Allah"
ESA = "Engkau-lah Sebenarnya Allah"

AHAD?

61. Kesendirian Menghayati
      Satu ketika dahulunya, telah aku larikan diri ini dari urusan dunia. Duduk di dalam lingkaran kesendirian dan diselubungi oleh kesepian, ditemani pula oleh kesunyian. Lalu ketakutan, kerisauan, kebimbangan sering mengancam. Terputus hubunganku dengan dunia ini. Dikala itu, terdengar suara berkata, 'dalam kesendirian kamu ini, kamu fikirlah tentang KE-BESAR-AN ALLAHKE-KUASA-AN ALLAHKE-ASA-AN ALLAHKE-TUNGGAL-AN ALLAH dan KE-ESA-AN ALLAH'. Setelah sekian lama ku berfikir, suara datang kembali dan bertanya, 'Setelah kamu berfikir, siapakah yang paling hampir dengan diri kamu sekarang ini?'

"dan sesungguhnya KAMI telah menciptakan manusia dan MENGETAHUI APA YANG DIBISIKKAN OLEH HATINYA, dan KAMI lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya"
[S50:A16]

      Setelah berfikir, datanglah rasa² yang menguasai jiwaku. Setelah rasa² menguasai jiwaku, hati mula berbisik dan diri ini mula mengetahui bahawa Allah mengetahui apa yg kubisikkan. Lalu aku berbisik, "Hanya Engkau ya Allah, Engkaulah, tiada lagi yg lain seperti Engkau ya Allah, hanya Engkau ya Allah, yg besar, yg kuasa, yg asa, yg tunggal. Hanya Engkau... Allah... Allah... Allah...". Suasana terus sunyi sepi kerana yg berbicara hanyalah hati.

HATI - Hanya Allah Tahu Isinya 

62. Kisah Bilal bin Rabah menyebut 'AHAD.. AHAD.. AHAD..'
Terjemahan Surat Al-Ikhlas
      Di dunia ini ada banyak kisah yang telah disampaikan. Siapakah yg sebenar yg menyampaikannya? Aku tidaklah tahu, namun kisahnya telah disampaikan oleh orang-orang yang mengetahui dan kisahnya ada untuk dibaca. Antara kisahnya adalah kisah tentang orang² kafir yang menyeksa Bilal bin Rabah agar Bilal meninggalkan agama Islam. Ketika Bilal diseksa, Bilal tiada berhenti menyebut, "AHAD... AHAD... AHAD... (bahasa Arab)". Kenapa Bilal menyebut "AHAD... AHAD... AHAD... (bahasa Arab), ESA... ESA... ESA... (bahasa Melayu) dan tidak menyebut Allah, Allah, Allah? Apapun setelah mengetahui, AHAD pun adalah DIA (Allah) juga. Pemilik nama AHAD, ESA itu adalah tuan yg samaSudah pasti ada sesuatu di dalam kisah itu, yg dapat ku ambil untuk dijadikan pelajaran di dalam kehidupanku ini.

Terbayanglah di hadapanku, maksud di sebalik sebutan AHAD yg Bilal sebutkan.

63. Disebalik Perkataan AHAD
      Ketika Bilal diseksa oleh orang-orang kafir, yg memaksa beliau untuk meninggalkan agama Islam, ketika beliau merasai seksaan itu, beliau menyebut AHAD... AHAD... AHAD. Kenapa Bilal menyebut 'ahad' tidaklah aku ketahui. Apa yg aku perhatikan pada Bilal, ada sebuah kekuatan di dalam dirinya. Kuatnya DIRI (HATI) Bilal. Kuatnya PEGANGAN Bilal. Kuatnya TAUHID Bilal. Hatinya tidak berganjak daripada pegangannya kpd Allah walaupun diseksa oleh orang² kafir untuk meninggalkan agama Islam. Ketika Bilal diseksa untuk meninggalkan agama Islam (keadaan yg dialami oleh Bilal), Bilal hanya menyebut AHAD (ESA).. AHAD (ESA).. AHAD (ESA).  Namun, apakah ianya hanya sekadar sebutan di mulut sahaja? Seperti mana yg ku ketahui bahawa Allah melihat apa yg ada di dalam hati bukannya di mulut.

AHAD (Bahasa Arab) = ESA (Bahasa Melayu)

Ketika Bilal diseksa, Bilal menyebut 'AHAD... AHAD... AHAD'

"AHAD = Allah, Hanya Allah, DIA
(DIA = Dia-Itulah-Allah)"

Sebutan mulut : AHAD
Rasa di hati : Allah, Hanya Allah, DIA

Sebutan mulut : ESA
Rasa di hati :
"Engkau-lah Sesungguhnya Allah"
"Engkau-lah Satu-satunya (tunggal) Allah"
"Engkau-lah Sebenarnya Allah"


Soalan: Dapatkah kamu merasai kesakitan yg Bilal rasai ketika beliau diseksa agar meninggalkan agama Allah (Islam)?
Jawapan: TIDAK. Sebab bukan kamu yang diseksa.

Soalan: Dapatkah kamu merasai kesakitan pada jiwa kamu ketika kamu diseksa oleh godaan dunia, godaan syaitan untuk meninggalkan apa yg dilarang oleh Allah?
Jawapan: Ada pada diri kamu. Diri sendiri tahu jawapannya.

"dan ingatlah akan hamba Kami, Ayyub ketika dia menyeru Tuhannya; "Sesungguhnya aku diganggu syaitan dengan kepayahan dan seksaan"
[S38:A41]


Suara berkata:
'Apakah kamu sudah dapat merasai / mengerti apa yg ada di sebalik sebutan Bilal itu yakni AHAD (bahasa Arab)? AHAD = Allah, Hanya Allah (tunggal), DIA (Dia-Itulah-Allah). Dalam bahasa Melayu pula ESA, ESA = Engkaulah Satu-satunya (tunggal), AllahKamu sebutlah beserta RASA.... RASA apa? Seperti makanan, jika tiada rasa yg sedap, tiadalah sebutan 'sedap'. Rasailah sendiri kata² "ESA = Engkaulah Sesungguhnya, Allah" atau AHAD = Allah, Hanya Allah (tunggal), DIA (Dia-Itulah-Allah). Bagaimana nak rasa? Semoga Allah memberikan rasa² itu kepada kamu'.

Itulah yg dapat dipelajari di sebalik perkataan AHAD.

62. Pengajaran Dari Kisah Bilal bin Rabah
      Kamu amatilah kisah Bilal dan lihatlah di dalam kisah itu, walaupun Bilal diseksa oleh orang² kafir agar meninggalkan agama Islam, Bilal (hatinya) tetap kuat berpegang teguh kepada Allah. Buktinya, Bilal tetap menyebut "Ahad.. Ahad.. Ahad.." ketika diseksa. Begitulah, kuatnya cubaan dan ujian yg dihadapi oleh Bilal, Bilal tetap mengESAkan (mentauhidkan) Allah (menyebut AHAD... AHAD... AHAD...)Tidak berganjak Bilal dari tauhidnya (pegangannya). Ambillah pelajaran dan katalah kepada diri,

'Kamu hendaklah berpegang teguh kepada Allah walaupun kamu diseksa teruk oleh godaan² dunia, hasutan² syaitan. Janganlah kamu lepaskan pegangan (keyakinan) kamu daripada Allah. Peganglah kuat² sehingga nyawa diambil.


"Walaupun begitu kuatnya cubaan dan ujian yg kamu hadapi di dunia ini, kamu semestinya terus bergantung kuat kepada Allah (berpegang) dan yakinlah kepadaNya"


"AHAD = Allah, Hanya Allah, DIA (Dia-Itulah-Allah)"
"ESA = Engkaulah Satu²-nya (tunggal), Allah"
"ESA = Engkaulah Sesungguhnya Allah"

**Hakikatnya; AHAD pun Allah, ESA pun Allah.

Sabda Nabi s.a.w untuk difikirkan maksud tersiratnya;

Nabi s.a.w bersabda “Aku adalah Ahmad tanpa Mim (m)”


      Apakah maksud yg ada di sebalik sabdaan Nabi Muhammad s.a.w itu, "Aku adalah Ahmad tanpa Mim (m)"? Apakah yg ada pada "pandangan" kamu terhadap penyataan "AHMAD tanpa Mim(M) = AHAD"?

Sy perlu meneruskan perjalanan menuju Jalan Mim kerana di hadapan sana ada sesuatu. Semoga dapat berjumpa lagi....

~TAMAT~

ALLAH MAHA BESAR !!!
ALLAH MAHA BESAR !!!

------------------------------
Seterusnya....

- Apakah cerita² yg ada di dalam sebutan Azan yg seterusnya di bawah...?


BERSAMBUNG ENTAH BILA... KISAH REKAYASA "MENUJU JALAN MIM".. - TAMAT - 


Astaghfirullah... Alhamdullillah... WOLLOHUA'LAM...

Kisah Rekayasa :

Astaghfirullah... Alhamdullillah... WOLLOHUA'LAM...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
/* kun tambah radar